A. |
Bahwa
dalam PMK Nomor 190/PMK.011/2010,
diatur hal-hal yang baru berkaitan dengan tarif cukai hasil tembakau
antara lain:
1. |
Perubahan
tarif cukai untuk hasil tembakau jenis SKM, SPM, SKT, SPT, SKTF, dan
SPTF sesuai dengan Lampiran I PMK Nomor 190/PMK.011/2010. |
2. |
Pasal
20A ayat (2) dan ayat (3) yang sebagaimana diatur dalam PMK Nomor
99/PMK.011/2010
dihapus dan berlaku mulai 1 Januari 2011. |
3. |
Pasal
20B yang sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 99/PMK.011/2010
dihapus dan berlaku mulai 1 Januari 2011. |
4. |
Penyesuaian
tarif cukai hasil tembakau yang diimpor sesuai dengan Lampiran II PMK
Nomor 190/PMK.011/2010. |
5. |
Terhadap
hasil tembakau jenis TIS, KLB, KLM, CRT, dan HPTL walaupun tidak
mengalami perubahan tarif cukai, harus ditetapkan kembali. |
6. |
Golongan
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau mengacu pada PMK Nomor 181/PMK.011/2009
sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 99/PMK.011/2010. |
|
B. |
Tata
Cara Penetapan Kembali Tarif Cukai Hasil Tembakau
1. |
Perhitungan
penetapan kembali tarif cukai atas masing-masing merek
hasil tembakau yang HJE-nya masih berlaku dilakukan oleh Kepala Kantor
tanpa permohonan dari Pengusaha Pabrik hasil tembakau atau Importir.
Sebagai contoh:
a. |
Merek
“A” jenis SKM isi 12 batang, merupakan produk
Pengusaha Pabrik hasil tembakau golongan I.
Keputusan
penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku (sesuai PMK
Nomor 181/PMK.011/2009),
tarif cukai Rp310 per batang, HJE Rp8.050.
Penetapan
kembali tarif cukai hasil tembakau (sesuai PMK Nomor 190/PMK.011/2010)
oleh kepala Kantor menjadi Rp325 per batang, HJE Rp8.050. |
b. |
Merek
“B” jenis SPM isi 20 batang, merupakan produk
Pengusaha Pabrik hasil tembakau golongan I.
Keputusan
penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku (sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.011/2009),
tarif cukai Rp310
per batang, HJE Rp17.100.
Penetapan kembali tarif cukai hasil
tembakau (sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.011/2010)
oleh kepala Kantor menjadi Rp Rp 325 per batang, HJE Rp17.100. |
c. |
Merek
“C” jenis SKT isi 12 batang, merupakan produk
Pengusaha Pabrik hasil tembakau golongan I.
Keputusan
penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku (sesuai PMK
Nomor 181/PMK.011/2009),
tarif cukai Rp215 per batang, HJE Rp8.900.
Penetapan
kembali tarif cukai hasil tembakau (sesuai PMK Nomor 190/PMK.011/2010)
oleh kepala Kantor menjadi Rp235 per batang, HJE Rp8.900. |
d. |
Merek
“D” jenis SKM isi 12 batang, merupakan produk
Pengusaha Pabrik hasil tembakau golongan II.
Keputusan
penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku (sesuai PMK
Nomor 181/PMK.011/2009),
tarif cukai Rp230 per batang, HJE Rp7.600.
Penetapan
kembali tarif cukai hasil tembakau (sesuai PMK Nomor 190/PMK.011/2010)
oleh kepala Kantor menjadi Rp245 per batang, HJE Rp7.600. |
e. |
Merek
“E” jenis SPM isi 20 batang, merupakan produk
Pengusaha Pabrik hasil tembakau golongan II.
Keputusan
penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku (sesuai PMK
Nomor 181/PMK.011/2009),
tarif cukai Rp200 per batang, HJE Rp7.950.
Penetapan
kembali tarif cukai hasil tembakau (sesuai PMK Nomor 190/PMK.011/2010)
oleh kepala Kantor menjadi Rp215 per batang, HJE Rp7.950. |
f. |
Merek
“F” jenis SKT isi 10 batang, merupakan produk
Pengusaha Pabrik hasil tembakau golongan II.
Keputusan
penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku (sesuai PMK
Nomor 181/PMK.011/2009),
tarif cukai Rp105 per batang, HJE Rp4.050.
Penetapan
kembali tarif cukai hasil tembakau (sesuai PMK Nomor 190/PMK.011/2010)
oleh kepala Kantor menjadi Rp Rp110 per batang, HJE Rp4.050. |
g. |
Merek
“G” jenis SKT isi 12 batang, merupakan produk
Pengusaha Pabrik
hasil tembakau golongan II (sesuai PMK Nomor 99/PMK.011/2010)
Keputusan
penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku (sesuai PMK
Nomor 99/PMK.011/2010),
tarif cukai Rp50 per batang, HJE Rp5.050.
Penetapan
kembali tarif cukai hasil tembakau (sesuai PMK Nomor 190/PMK.011/2010)
oleh kepala Kantor menjadi Rp Rp110 per batang, HJE Rp5.050. |
h. |
Merek
“H” jenis SKT isi 12 batang, merupakan produk
Pengusaha Pabrik
hasil tembakau golongan II (sesuai PMK Nomor 99/PMK.011/2010)
Keputusan
penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku (sesuai PMK
Nomor 99/PMK.011/2010),
tarif cukai Rp50 per batang, HJE Rp4.225.
Penetapan
kembali tarif cukai hasil tembakau (sesuai PMK Nomor 190/PMK.011/2010)
oleh kepala Kantor menjadi Rp Rp100 per batang, HJE Rp4.225. |
i. |
Merek
“I” jenis SKT isi 12 batang, merupakan produk
Pengusaha
Pabrik hasil tembakau golongan II (sesuai PMK Nomor 99/PMK.011/2010)
Keputusan penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku
(sesuai PMK Nomor 99/PMK.011/2010),
tarif cukai Rp50 per batang, HJE
Rp4.050.
Penetapan kembali tarif cukai hasil tembakau (sesuai PMK Nomor
190/PMK.011/2010)
oleh kepala Kantor menjadi Rp Rp90 per batang, HJE
Rp4.050. |
j. |
Merek
“J” jenis SKT isi 12 batang, merupakan produk
Pengusaha Pabrik hasil tembakau golongan III.
Keputusan
penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku (sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.011/2010),
tarif cukai Rp50 per
batang, HJE Rp3.550.
Penetapan kembali tarif cukai hasil tembakau
(sesuai PMK Nomor 190/PMK.011/2010)
oleh kepala Kantor menjadi Rp65 per
batang, HJE Rp3.550. |
k. |
Merek
“H” jenis TIS isi 100 gram, merupakan produk
Pengusaha Pabrik hasil tembakau tanpa golongan.
Keputusan
penetapan tarif cukai hasil tembakau yang masih berlaku (sesuai PMK
Nomor 181/PMK.011/2009),
tarif cukai Rp5 per gram, HJE Rp4.000.
Penetapan
kembali tarif cukai hasil tembakau (sesuai PMK Nomor 181/PMK.011/2009)
oleh kepala Kantor menjadi Rp5 per gram, HJE Rp4.000. |
|
2. |
Perhitungan
penetapan tarif cukai ”merek baru” dilakukan oleh
Kepala
KPPBC atas Pengusaha Pabrik hasil tembakau atau Importir didasarkan
atas permohonan Pengusaha Pabrik/Importir.
Sebagai contoh:
Pabrik
”PR. MM” merupakan Pengusaha Pabrik jenis SKM
golongan I, pada tanggal
5 Januari 2011 mengajukan penetapan tarif cukai atas merek
”MM Full
Flavour” (merek baru) dengan HJE diberitahukan adalah Rp8.100
isi 12
batang.
Perhitungan penetapan tarif cukainya adalah sebagai berikut:
HJE
yang diberitahukan adalah Rp8.100. Jika dibagi isi kemasan 12 batang
maka HJE/batang adalah Rp675. Besarnya HJE/batang tersebut berada dalam
batasan harga jual eceran per batang atau gram golongan I layer 1
dengan rentang harga jual eceran lebih dari Rp660 per batang, maka
penetapan tarif cukainya adalah Rp325 per batang.
|
3. |
Perhitungan
penetapan penyesuaian tarif cukai.
Sebagai contoh:
a. |
Pabrik
”PR. JJ” golongan I, jenis SKM, merek
“JJ” dengan HJE per
kemasan Rp8.900, isi 12 batang, dan tarif cukai Rp325 per batang. Merek
tersebut di pasaran dijual sebesar Rp9.500. Harga Transaksi Pasar
tersebut jika dibandingkan dengan HJE per kemasan mengalami kenaikan
melebihi 5% yaitu sebesar 6,7%.
Pabrik tersebut wajib mengajukan permohonan penyesuaian kenaikan harga
jual eceran menjadi Rp9.500.
Perhitungan penetapan tarif cukainya adalah sebagai berikut:
HJE
yang dimohonkan penyesuaian tarif cukainya disesuaikan dan ditetapkan
menjadi Rp9.500. Jika dibagi isi kemasan 12 batang maka HJE/batang
adalah Rp791,6. Besarnya HJE/batang tersebut berada dalam batasan harga
jual eceran per batang atau gram golongan I layer 1 dengan rentang
harga jual eceran lebih dari Rp 660 per batang, maka penetapan tarif
cukainya adalah Rp325 per batang. |
b. |
Pabrik
”PR. KK” golongan II (golongan II layer 2), jenis
SKM, merek
“KK” dengan HJE per kemasan Rp5.000, isi 12 batang,
dan tarif cukai
Rp210 per batang.
Merek tersebut di pasaran dijual sebesar Rp5.600.
Harga Transaksi Pasar jika dibandingkan dengan HJE per kemasan
mengalami kenaikan sehingga Harga Transaksi Pasar telah melampaui harga
jual eceran per batang atau gram di atasnya. Pabrik tersebut wajib
mengajukan permohonan penyesuaian kenaikan harga jual eceran menjadi
Rp5.600.
Perhitungan penetapan tarif cukainya adalah sebagai berikut:
HJE
yang dimohonkan penyesuaian tarif cukainya disesuaikan dan ditetapkan
menjadi Rp5.600. Jika dibagi isi kemasan 12 batang maka HJE/batang
adalah Rp466,6. Besarnya HJE/batang tersebut berada dalam batasan harga
jual eceran per batang atau gram golongan II layer 1 dengan rentang
harga jual eceran lebih dari Rp 430 per batang, maka penetapan tarif
cukainya adalah Rp245 per batang. |
c. |
Pabrik
”PR. LL” golongan II (golongan II layer 2), jenis
SKM, merek
“LL” dengan HJE per kemasan Rp5.000, isi 12 batang,
dan tarif cukai
Rp210 per batang.
Berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Cukai,
merek tersebut di pasaran pada wilayah dan dalam periode pemantauan
tertentu kedapatan dijual rata-rata melebihi HJE yaitu Rp5.600. Harga
Transaksi Pasar jika dibandingkan dengan HJE per kemasan mengalami
kenaikan sehingga Harga Transaksi Pasar telah melampaui harga jual
eceran per batang atau gram di atasnya. Pabrik tersebut wajib
mengajukan permohonan penyesuaian kenaikan harga jual eceran menjadi
Rp5.600. Direktur Cukai memberitahukan kepada Pengusaha Pabrik tersebut.
Dalam
hal selama 30 hari tidak ada respon dari Pengusaha Pabrik tersebut maka
Direktur Cukai memberitahukan kepada Kepala Kantor untuk melakukan
penyesuaian tarif cukai.
Perhitungan penetapan tarif cukainya adalah sebagai berikut:
HJE
per kemasan untuk merek ”LL” disesuaikan dan
ditetapkan menjadi Rp5.600
berdasarkan Harga Transaksi Pasar tersebut. Jika dibagi isi kemasan 12
batang maka HJE/batang adalah Rp466,6. Besarnya HJE/batang tersebut
berada dalam batasan harga jual eceran per batang atau gram golongan II
layer 1 dengan rentang harga jual eceran lebih dari Rp430 per batang,
maka penetapan tarif cukainya adalah Rp245 per batang. |
|
|