Yunani Mengejar Pengemplang Pajak, Target Pendapatan Pajak Hingga Agustus Masih Kurang € 2 Miliar

ATHENA/MADRID. Kesusahan Yunani mengetatkan ikat pinggang membuahkan hasil. Namun, bagi warga Yunani yang tengah terjepit, kondisi ekonomi semakin sulit. Kalau tidak membayar pajak, warga Yunani harus kehilangan aset.

Defisit anggaran pemerintah pusat Yunani turun 34% pada Januari-Agustus dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data ini tidak termasuk anggaran pemerintah daerah dan belanja jaminan sosial. Data Kementerian Keuangan menunjukkan, penurunan ini tetap terjadi meski pengumpulan pajak masih di bawah target awal.

Defisit anggaran Yunani turun menjadi € 12,4 miliar dibanding tahun lalu sebesar € 18,7 miliar. Penurunan ini lebih karena pemangkasan. Karena pendapatan pemerintah hanya naik 1,6% menjadi sekitar € 33,1 miliar. Pendapatan ini € 2,1 miliar kurang dari target pada rencana dana talangan.

Sumber Reuters di pemerintahan mengatakan, ribuan warga Yunani tidak membayar tahap pertama pajak pendapatan hingga 31 Agustus. Alhasil, pendapatan pajak kurang € 270 juta. Untuk menutup kekurangan tersebut, kementerian keuangan menindak penunggak pajak dengan menyita aset bernilai puluhan juta euro dalam bentuk saham, simpanan tabungan, mobil dan rumah.

Pemerintah Yunani juga berusaha membuat kesepakatan pajak dengan Swiss untuk membuka dana miliaran euro di perbankan Swiss yang diyakini milik warga kaya Yunani, Selain secara paksa, Yunani pun akan mengkombinasikan pendapatan dengan pemangkasan pajak bagi warga yang secara sukarela mengungkapkan pendapatan.

Kementerian Keuangan pun mengingatkan perbankan soal utang pembayaran dividen sekitar € 555 juta. Ini adalah peringatan bagi bank-bank yang mendapat talangan saat krisis finansial global 2008.

Masalahnya, bank-bank yang modalnya rontok tersapu krisis utang, tidak mempunyai peluang membayar dividen terutang ini sebelum Yunani merekapitalisasi yang sebagian dana mereka berasal dari talangan.

Bersamaan dengan pengumuman defisit anggaran, warga Yunani membentuk rantai manusia untuk memblokir jalan masuk ke kementerian tenaga kerja. Langkah ini memaksa penundaan rencana pembicaraan antara pejabat kementerian tenaga kerja dan perwakilan kreditur internasional.

Pengawas dari Troika yang terdiri dari Komisi Eropa, European Central Bank (ECB), dan Dana Moneter Internasional (IMF) dijadwalkan bertemu dengan kementerian tenaga kerja pukul.

Warga Yunani yang marah memprotes paket pengetatan yang kini dalam pembicaraan troika dan pemerintah. Dua serikat pekerja terbesar mengatakan, mereka merencanakan mogok bulan ini.

Guru, pegawai pajak, dan pekerja sektor pariwisata merupakan beberapa kelompok yang merencanakan mogok bulan ini. Beberapa pekerja sektor lain berhenti bekerja pekan ini.