Follow Us :

JAKARTA. Walau ekonomi tengah lesu darah, penerimaan perpajakan hingga akhir tahun ini diprediksi bisa sedikit di atas target. Hitungan pemerintah, tahun ini penerimaan pajak akan mencapai Rp 1.017 triliun atau 100,1% dari target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN) 2012 sebesar Rp 1.016,20 triliun.

Keyakinan pemerintah itu merujuk pada penerimaan pajak hingga semester pertama lalu. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, di paruh pertama lalu, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp 456,8 triliun atau Rp 44,95% dari target. Nah, untuk semester II ini, pemerintah memprediksi, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp 560,2 triliun.

Agus mengatakan, penerimaan pajak tahun ini lebih banyak disumbangkan oleh penerimaan pajak dalam negeri seperti pajak penghasilan (PPh) migas, pajak pertambahan nilai (PPN), penerimaan cukai. Selain itu juga dari pajak perdagangan internasional.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, dari total penerimaan perpajakan pada tahun ini, realisasi penerimaan pajak dalam negeri diperkirakan mencapai  Rp 966,1 triliun (99,8% dari target) dan pajak perdagangan internasional sebesar Rp 50,9 triliun (106,2%).

Secara umum, realisasi penerimaan pajak dalam negeri seperti, pajak bumi dan bangunan (PBB), dan cukai hingga akhir tahun nanti diperkirakan akan melebihi target yang dipatok. Hanya saja, realisasi PPh badan dan orang pribadi diperkirakan kurang dari target.

Penerimaan PPh kemungkinan akan mencapai Rp 490,5 triliun atau 95,5% dari target APBN-P 2012 yang sebesar Rp 513,7 triliun. Realisasi penerimaan PPh tahun ini, juga akan lebih rendah ketimbang tahun lalu yang mencapai 99,8% dari pagu APBN-P 2011.

Penerimaan PPh lebih rendah dari target ini disebabkan pada semester II tahun ini, pemerintah akan menaikkan besaran pendapatan tidak kena pajak (PTKP) dari Rp 15,8 juta per tahun menjadi Rp 24 juta per tahun.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati yakin sampai akhir tahun nanti realisasi penerimaan perpajakan bisa sesuai target. "Penyumbang terbesarnya dari cukai dan perdagangan internasional, ungkapnya.

Darussalam, pengamat perpajakan Universitas Indonesia (UI) sependapat bahwa target penerimaan perpajakan tahun ini bakal tercapai. Apalagi jika Ditjen Pajak terus melakukan reformasi birokrasi dan melakukan berbagai ekstensifikasi pajak untuk mendongkrak penerimaan. Hanya saja, ekonomi yang melesu sedikit mempengaruhi penerimaan PPh. "Apalagi ada rencana kenaikan PTKP," ujarnya.

error: Content is protected