Pelaku membawa kaburuangtunai dalam berankas sebanyak Rp60 juta dan barang berharga ditaksir senilai Rp 340 juta. Perampokan itu diperkirakan dilakukan enam orang itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wita dini hari. Sebelum menggasak uang dan barang berharga, para pelaku melumpuhkan Firman, seorang satpam yang bertugas berjaga.Kedua kaki dan tangan Firman diikat,serta menutup mata dan mulutnya dengan lakban.
Rudi,salah seorang cleaning cervice di Kantor Pajak Pratama Maros,mengatakan,pelaku perampokan masuk dengan cara memanjat tembok pagar setinggi kurang lebih dua meter dengan menggunakan tangga. Kemudian para pelaku kemudian masuk ke gedung dengan merusak pintu bagian selatan, lalu naik di lantai dua. Dia mengungkapkan, setelah berada di dalam, Firman, satpam kantor, memergogi para pelaku.
Dia berusaha melakukan perlawanan,tapi karena jumlah pelaku cukup banyak, Firman tak dapat berbuat banyak. Apalagi para pelaku membawa senjata parang. Firman terpaksa menyerah. “Setelah satpam berhasil diikat, pelaku leluasa mengobrak abrik ruangan untuk mencari barang berharga,’’ kata Rudi. Rudi mengemukakan, malam itu,seharusnya ada dua satpam yang berjaga malam itu. Namun, Irfan, rekan kerja Firman tidak masuk karena ada keluarganya yang meninggal dunia.
“ Saya tidak tahu persis berapa jumlah uang tunai yang dibawa pelaku,karenadiruangbagian keuangan ada dua berankas yang dibobol,’’ ungkap dia. Sementara, sumber dari pegawai Kantor Pajak Pratama Maros yang enggan disebutkan namanya mengemukakan,pelaku yang diperkirakan enam orang mengenakan topeng ala ninja. Mereka menggasak uang tunai Rp60 juta.Uang tunai sebanyak itu berasal dari dua berankas berukuran besar di ruangan bendahara. “Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.
Mudah-mudahan pelaku bisa tertangkap,’’ kata dia. Kapolsekta Turikale Kompol M Amin mengatakan, penyelidikan dan penyidikan kasus perampokan yang cukup menonjol ini telah diserahkan ke Polresta Maros.Petugas telah memeriksa beberapa saksi, termasuk Firman, satpam yang disandra pelaku.
