HONG KONG. Hong Kong menjadi tempat bisnis terbaik, mengalahkan Belanda dan Amerika Serikat (AS). Negara pulau ini memiliki kelebihan berupa pajak perusahaan yang rendah serta jadi gerbang masuk ke negara berpenduduk terbanyak, China.
Status ini menghapus kekhawatiran peranan Hong Kong sebagai pusat finansial akan pudar setelah bergabung dengan China. "Hong Kong merupakan gerbang ke China, yang memiliki tarif pajak yang kompetitif dan menjadi pilihan bagi perusahaan untuk membangun kantor pusat di Asia," kata Tomo Kinoshita, Wakil Kepala Riset Ekonomi Asia Nomura Holdings Inc.
Kinoshita mengatakan, sangat masuk akal bagi perusahaan-perusahaan yang ingin dekat dengan China dan seluruh Asia untuk menjadikan Hong Kong sebagai pusat.
Belanda menduduki peringkat kedua tempat terbaik untuk berbisnis, disusul Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Bloomberg menyusun peringkat 160 tempat pasar berdasarkan enam indikator.
Keenam faktor ini adalah biaya pendirian bisnis, rekrutmen dan pemindahan barang, tingkat integrasi ekonomi, biaya-biaya seperti inflasi dan korupsi yang lebih sedikit, tersedianya basis konsumen lokal termasuk besaran kelas menengah, konsumsi rumah tangga, serta produk domestik bruto per kapita.
Reputasi aturan hukum Hong Kong dengan pemerintahan yang bebas korupsi membantu membedakan kota ini dari China. Hubungan Hong Kong dengan China yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat merupakan nilai plus. Dari hitungan pajak, Hong Kong hanya memungut pajak perusahaan sebesar 16,5%. Bandingkan dengan AS yang memungut pajak 35%.
General Electric memilih Hong Kong sebagai kantor pusat bagi pasar global dan operasional di luar AS. Michael A Jones, Wakil Presiden Eksekutif Pengembangan Bisnis, Pertumbuhan dan Operasional Global General Electric mengatakan, Hong Kong memiliki kedekatan dengan emerging market, dan satu tempat terbaik dalam hal transportasi dan logistik. "kemampuan untuk menjadi kota internasional yang hidup itu sangat penting,"katanya.
Meski berada di posisi teratas sebagai pusat bisnis paling favorit, Hong Kong masih menghadapi berbagai tantangan. Wilayah berpenduduk sekitar 7 juta jiwa ini memiliki perbedaan upah yang paling lebar di Asia. Baru 25% wilayah Hong Kong yang dikembangkan sehingga harga properti merangkak naik, serta ketidakpuasan penduduk lokal berpenghasilan rendah.
Belanda berada di peringkat kedua bermodalkan lima pelabuhan utama dan akses mudah ke daratan Eropa. Chile menjadi tempat bisnis paling favorit di Amerika Latin dan Uni Emirat Arab di Timur Tengah dan Afrika.
Wahyu Tri Rahmawati