Follow Us :

JAKARTA, suaramerdeka.com  – Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan memastikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) yang masuk ke instansi

itu tidak akan bocor. Begitu juga dengan SPT Presiden SBY dan keluarga yang sempat dikabarkan bocor dan beredar di sebuah Harian Nasional berbahasa Inggris, The Jakarta Post.

Dirjen Pajak Kemenkeu Fuad A Rahmany menilai data yang beredar di publik, kemungkinan adalah hasil retasan yang tak bisa dikonfirmasi. "SPT asli itu tetap ada di tangan kita. Tidak pernah ada yang bocor SPT asli. SPT punya Presiden dan pejabat negara disimpan di tempat yang aman," katanya di Jakarta, Kamis (21/3).

Menurutnya, selama ini banyak peretas yang mencoba membobol sistem informasi Ditjen Pajak. Namun, pihaknya berusaha menggagalkan. Fuad menambahkan bila angka dalam SPT sudah keluar dari sistem informasi pajak, data tersebut tak akan bisa dikonfirmasi. Pasalnya, angkanya selalu berubah.

Dia menegaskan siapapun yang berusaha membocorkan SPT milik wajib pajak, maka akan diproses secara hukum. "Tiap hari kan hacker berusaha masuk ke sistem kami. Per hari ada ribuan hacker yang berusaha masuk. Tapi kan kita punya firewall. Jadi pasti akan ketahuan, kan ada log book-nya," ujarnya.

Fuad mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengantisipasi dan mencegah upaya peretasan SPT wajib pajak. "Jadi SPT yang bocor di media itu belum tentu benar. Saya juga tidak mau mempermalukan media manapun," cetusnya.

error: Content is protected