Follow Us :

MAKASSAR– Sekitar 600.000 kendaraan roda dua maupun roda empat di Sulawesi Selatan (Sulsel) tak membayar pajak kendaraan bermotor. Adapun total kendaraan di Sulsel saat ini mencapai 2 juta unit.

“Kendalanya bersumber dari berbagai faktor. Salah satunya kurangnya kesadaran pemilik untuk bayar pajak,”kata Kepala Bidang Pajak Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sulsel Abdul Malik Faisal di Makassar, kemarin. Menurutnya, selain faktor kesadaran masyarakat, faktor lupa dan perpindahan pemilik kendaraan juga menjadi penyebab masih tingginya kendaraan tanpa pajak di Sulsel. Berdasarkan data Kantor Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Samsat Wilayah Sulsel per Januari-Desember 2011, kendaraan yang membayar pajak sebanyak 1.470.526 unit.

Di mana 1.236.927 adalah kendaraan roda dua,2.444 kendaraan roda tiga dan sisanya 231.155 kendaraan roda empat. Guna mengurangi jumlah kendaraan tanpa pajak berjalan di Sulsel,Dispenda memberlakukan sistem baru.Setiap mobil yang telah membayar pajak akan ditempeli faktur pelunasan yang bisa diperiksa secara langsung. Dengan begitu mobil tanpa pajak akan langsung ketahuan.“ Hanya saja,tahun ini kami fokus pada kendaraan roda empat, roda dua dan tiga masih dalam tahap pertimbangan,” tutur Abdul Malik. Pajak mobil mewah di Sulsel juga menjadi kendala. Karena banyak dari mobil mewah yang beroperasi di Sulsel, pajaknya tidak masuk ke kas daerah.

“Banyak di antaranya menggunakan plat B (Jakarta) sehingga tak sepeserpun pajak yang disumbangkan ke Sulsel. Padahal, menurut Malik, jika seluruh kendaraan mewah yang ada di Sulsel menyumbangkan pajaknya di Sulsel, maka akan menambah penghasilan dan menggerakkan roda perekonomian di daerah ini. “Satu mobil Hammer saja pajaknya bisa sebanding dengan 150 kendaraan roda dua. Sementara ada berapa Hammer di Sulsel yang tidak menyumbangkan pajaknya di sini, namun beroperasi di sini,” tuturnya. Walau masih dihadapkan pada tingginya angka kendaraan tanpa pajak, Dispenda tahun ini tetap menaikkan target kendaraan yang terjual di Sulsel.

Tidak tanggung-tanggung, Dispenda berharap tahun ini terjadi transaksi sekitar 1,6 juta kendaraan. Hanya saja,melewati triwulan pertama tahun ini, target jumlah kendaraan 14% tidak tercapai. Jumlah kendaraan yang bisa terealisasi awal tahun ini hanya 12% dari total 1,6 juta hingga akhir tahun. Penghasilan daerah melalui pajak kendaraan bermotor akan lebih besar jika jumlah kendaraan terjual makin tinggi.Oleh karena itu,Dispenda terus mendorong terjadinya peningkatan pembelian kendaraan.

error: Content is protected