MAROS (SI)— Warga Dusun Sikapayyang, Desa Minasa Upa,Kabupaten Maros mengancam untuk memboikot pembayaran PBB 2009.
Namun selama keberadaan jalan itu sejak 30 tahun lalu,janji itu tak kunjung terlaksana. “Kami hanya terima janji-janji, tapi tetap juga tidak dilaksanakan. Padahal bila dibandingkan dengan dusun lain di desa yang sama,yakni Dusun Cambayya, Pappaka, dan Kalupenrang jauh lebih baik,”ungkap pengusaha empang ini kepada wartawan kemarin.
Dia menambahkan, tidak diperhatikannya akses jalan itu, jelas membuat warga kecewa mengingat anggaran untuk itu jelas ada. Namun sepertinya perbaikan jalan dan pengerasan jalan itu hanya untuk orang-orang yang dekat dengan pejabat. Diketahui jumlah kepala keluarga (KK) di dua dusun tersebut berjumlah 500.
Menyikapi hal itu,Kepala Dinas Pengelola Keuangan Daerah Maros ASyamsul Fahry mengaku pihaknya sama sekali tidak mengetahui perihal adanya desa yang jalannya belum tersentuh perbaikan.Alasannya, selama ini sepengetahuannya hampir semua desa telah tersentuh soal perbaikan jalan.“Kami belum pernah tahu kalau ada desa yang seperti itu.Apalagi desa Minasa Upa sudah ada anggarannya,”jelasnya.