SEMARANG-PT Telkomsel menghapus PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10% dari pembelian voucher prabayar untuk produk Kartu AS.
’’Biaya pajak ditanggung oleh Telkomsel. Misalnya, jika sebelumnya harga voucher Kartu AS Rp 25.000 yang sebelumnya termasuk pajak, sekarang menjadi Rp 22.500,’’ kata General Manager Sales & Customer Service Telkomsel Jateng – DIY Roosman Koeshendarto didampingi GM Network Operation Chairuddin, kemarin.
Ia menambahkan sementara ini penghapusan PPN ini untuk Kartu AS, namun ke depan tidak menutup kemungkinan untuk produk lain seperti Simpati dan Kartu Hallo.
’’Secara bisnis, penghapusan ini memang mengurangi pendapatan Telkomsel karena harus menanggung PPN. Namun ini demi meningkatkan layanan ke konsumen,’’ tandasnya.
Selain itu, program lain adalah untuk penggunaan minimal minimal Rp 10, maka Kartu As akan terus aktif secara otomatis untuk setiap periode 30 hari ke depan. Sejak diluncurkan Kartu As memang mendapat respons sangat positif. Bahkan pertumbuhannya mencapai lebih dari 20 juta pelanggan dalam kurun waktu 4 tahun.
”Kini cukup dengan pemakaian minimal Rp 10, maka Kartu As akan aktif selama 30 hari dengan kata lain pelanggan cukup sekali nelpon atau SMS, maka kartunya akan aktif terus. Pelanggan pun tidak perlu mengingat atau khawatir dengan masa aktif kartunya karena tidak tergantung masa berlaku pulsa,” tegas Roosman.
Mengenai performance jaringan, Chairuddin menambahkan di wilayah Jateng & DIY sendiri saat ini dengan 6,2 juta pelanggannya, sudah dilayani oleh 2.150 BTS termasuk 216 BTS 3G.
Sepanjang 2008 ini akan ada penambahan 80 BTS 2G dan 25 BTS 3G. ’’Sebenarnya di Jateng dan DIY, kapasitas yang ada sebanyak 10 juta pelanggan atau masih ada ruang cukup lebar jika pelanggan saat ini baru 6,2 juta,’’ jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, untuk antisipasi Natal dan Tahun Baru, diperkirakan tidak ada masalah karena sudah terbukti pada Lebaran tidak ada gangguan pada komunikasi.