Follow Us :

Pemerintah mematok target pertumbuhan pajak untuk 2009 lebih rendah dibanding target sebelumnya. Penurunan tersebut terutama disebabkan turunnya beberapa tarif pajak. Target penerimaan pajak untuk 2009 mencapai Rp 650,29 triliun atau tumbuh di kisaran 21,65 persen dibanding target tahun lalu. Padahal pada 2008 target pertumbuhan pajak sekitar 23,52 persen. Hal itu berhubungan dengan mulai diterapkannya UU Pajak Penghasilan (PPh) yang baru, terutama perluasan lapisan tarif dan penurunan tarif PPh orang pribadi dari 35 persen menjadi 30 persen, serta penyederhaan lapisan tarif dan penurunan tarif PPh Badan dari 30 persen menjadi 28 persen.

"Itu semua membuat pertumbuhan penerimaan pajak tahun depan tidak sebesar tahun ini," kata Dirjen Pajak, Darmin Nasution, akhir pekan lalu. Dengan begitu, pertumbuhan penerimaan pajak 2009 dipastikan akan lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pajak 2008.

Penerimaan pajak tahun depan terutamadigenjot dari penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Rp 364,4 triliun. Sedangkan target Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 245,43 triliun, PBB Rp 36,16 triliun, dan pajak lainnya Rp 4,27 triliun. Jumlah total target pajak tahun depan lebih besar dari target penerimaan pajak 2008 sebesar Rp 534,53 triliun di APBN P 2008.

Untuk mencapai target, Dirjen Pajak, Darmin Nasution, berjanji akan menempuh berbagai kebijakan untuk memperluas basis pajak. "Kita akan lakukan banyak cara, terutama intensifikasi perpajakan," kata Darmin.

Sementara, anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bambang Sossatyo, justru menyangsikan kemampuan pemerintah mencapai target penerimaan pajak tahun depan. Bambang yakin, target penerimaan sebesar Rp 726,3 triliun, atau naik Rp 117,3 triliun dari target penerimaan tahun ini sulit terealisasi.

"Pemerintah nampaknya berharap banyak dari kampanye sunset policy. Tetapi lesunya perekonomian membuat itu sulit diwujudkan," kata ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin itu. Ia sendiri melihat bahwa kontribusi aneka jenis pajak dari dunia usaha diperkirakan menurun, seiring banyaknya perusahaan yang gulung tikar.

error: Content is protected