Follow Us :

Karyawan Bakal Rasakan Manfaat, Perusahaan Hemat Ratusan Juta

Para pengusaha mendukung langkah pemerintah mengganti kebijakan stimulus fiskal dalam bentuk PPN DTP (pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah) jadi insentif PPh (pajak penghasilan). Berikut petikan wawancara dengan Wakil Ketua Umum Kadin (Bidang Fiskal, Moneter, Kebijakan publik, Kepabeanan, Cukai, dan Pajak) Kadin Hariyadi Sukamdani di Surabaya Sabtu (17/1).

Bagaimana Kadin menyikapi soal keputusan pemerintah yang mengubah insentif PPN DTP menjadi insentif PPh (pasal 21 dan 25)?

Kebijakan itu jelas sangat tepat. Kami malah sudah mengusulkan itu sejak 2008 lalu. Baru kini mendapat tanggapan pemerintah dan juga direalisasikan.

Mengapa Kadin mendukung perubahan?

Sejak awal, kami menilai alokasi PPN DTP sebesar Rp 9 triliun dari total stimulus Rp 52 triliun yang disiapkan oleh pemerintah itu tidak efisien. Sebab, beberapa di antaranya diberikan untuk industri antara. Misalnya, insentif diberikan untuk industri kain (tekstil), tapi tidak diberikan juga untuk industri garmen. Akibatnya, karena mereka masih harus bayar PPN, nantinya itu dibebankan pada harga jual kepada konsumen.

Lantas, siapa yang pantas mendapat insentif (PPN DTP) itu?

Untuk industri, insentif itu diberikan ke sektor migas atau panas bumi, industri bahan bakar nabati, serta industri minyak goreng. Tapi, sektor konstruksi yang membangun rumah sederhana sehat (RSh) dan rusunami (rumah susun sederhana hak milik) juga pantas mendapatkan atau diberi insentif itu.

Apakah peralihan ke PPh 21 sudah tepat?

Kami menganggap sudah tepat. Hal itu juga bagian dari yang pernah kami usulkan tahun lalu. Dampak (insentif pengurangan PPh) akan langsung dirasakan industri itu, khususnya karyawan secara perorangan.

Bisa dijelaskan lebih detail?

Industri-industri (baca: perusahaan-perusahaan) di sektor tertentu yang akan dapat insentif itu bisa menghemat puluhan dan bahkan ratusan juta rupiah untuk pembayaran PPh 21. Saya dengar insentif itu akan diberikan kepada industri yang menyerap banyak tenaga kerja dan terkena imbas krisis secara langsung.

Manfaat bagi karyawan?

Beban mereka untuk membayar pajak juga bisa berkurang. Bisa jadi, karena beban pajak ditanggung pemerintah, mereka akan mendapat gaji sedikit lebih besar. Itu dapat meningkatkan taraf ekonomi mereka.

Apa usul Kadin yang lainnya terkait realisasi stimulus?

Ada beberapa. Misalnya, ke depan kami juga minta pemerintah untuk memberikan stimulus dana bagi sektor pariwisata.

Seberapa penting manfaatnya?

Sangat penting. Sebab, Indonesia bisa mendapat devisa sangat besar dari sektor pariwisata. Terbukti, sektor tersebut tahun lalu bisa meraup pendapatan tujuh kali lipat lebih besar dibandingkan biaya promosinya. Selain itu, kemajuan di sektor pariwisata juga akan sangat mendukung dunia bisnis, khususnya industri. Mula-mula dapat menarik banyak investor asing untuk berkunjung dulu ke Indonesia.

Selanjutnya, beberapa di antara mereka mungkin memperoleh inspirasi untuk melakukan investasi di Indonesia. Itulah salah satu tujuan utama pengembangan sektor pariwisata.

Lucky Nur Hidayat

error: Content is protected