SEMARANG(SI) – Penerimaan pajak Jateng semester I-2009 turun 1,38% dibandingkan periode sama tahun lalu. Realisasi pajak baru mencapai Rp2,76 triliun, sedangkan semester I-2008 sebesar Rp2,8 triliun.
Dia mengatakan, terutama untuk pajak bumi dan bangunan (PBB) serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).Suryo menjelaskan, realisasi PBB semester I-2009 hanya Rp94,92 miliar atau 12,32% dari target Rp770,23 miliar.Sedangkan realisasi BPHTB sebesar Rp63 miliar atau 28,72% dari target Rp219,4 miliar.
”Apabila dibandingkan periode sama 2008 yang mencapai Rp330,52 miliar, realisasi PBB semester I-2009 turun 71,28%. Dan untuk BPHTB turun 19,52%, karena pada semester I-2008 mencapai Rp78,28 miliar,’’ paparnya. Rendahnya pembayaran pajak tersebut,katanya,akibat keterlambatan alokasi yang dipatok untuk Jateng, terutama pada PBB migas.
Sedangkan PBB perkotaan dan pedesaan relatif normal.Selain itu, minimnya penerimaan PBB juga adanya kecenderungan WP membayar pajak mendekati batas akhir. Akibatnya terjadi penumpukan pada Agustus-September. Semester I-2009,realisasi pajak tertinggi adalah PPh (pajak penghasilan) sebesar Rp1,62 triliun atau 47,54% dari target Rp3,41 triliun. Realisasinya naik 15,86% dari periode sama tahun lalu yang hanya Rp1,39 triliun.
Sementara realisasi PPn (pajak pertambahan nilai) dan PPnBM (pajak pertambahan nilai barang mewah) tercatat sebesar Rp923,4 miliar atau 33,91% dari target Rp2,72 triliun. Sedangkan pajak lainnya sebesar Rp60,99 miliar atau 37,76% dari target Rp161,52 miliar. Kepala Humas Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah I Jateng, Joko Murdwianto menambahkan, meski penerimaan masih minim namun tingkat kepatuhan WP di Jateng berada di atas ratarata nasional sekitar 70%.
Hal ini terutama untuk penyampaian surat pemberitahuan tahunan (SPT). Pada semester II-2009 akan dilakukan langkah untuk mendorong peningkatan penerimaan pajak. Antara lain melalui pengawasan dan pemeriksaan ketat terhadap seluruh WP terutama melalui SPT yang telah disampaikan.Lainnya melalui program ekstensifikasi dan intensifikasi yang terus berjalan.
Hingga semester I-2009, kata dia, program ekstensifikasi pajak telah menjaring sebanyak 421.000 WP, naik dari posisi akhir tahun lalu yang hanya 352.000. ’’Dengan target pertumbuhan tahun ini sebesar 20%,’’ ujarnya.