Follow Us :

LISABON, PORTUGAL – Pemerintah Portugal menuai kritikan keras setelah menyampaikan rancangan anggaran keuangan negara tahun 2013. Pemerintah berencana menaikkan pungutan pajak pendapatan, terutama dari kelompok kelas menengah.

Menaikkan pajak merupakan salah satu cara untuk menambah pendapatan negara, tetapi berisiko memperburuk resesi dan membuat rakyat tidak percaya lagi kepada pemerintahnya.

Pemerintahan koalisi Portugal menghadapi kritikan setelah mengumumkan rancangan anggaran tersebut. Menteri Keuangan Vitor Gaspar, Selasa (16/10), di Lisabon, bertemu dengan para pimpinan partai. Pertemuan ini bertujuan meredam upaya-upaya pemberontakan sebelum parlemen menggelar pemungutan suara terhadap rancangan anggaran tersebut akhir bulan ini.

Portugal menerima dana talangan sebesar 78 miliar euro tahun lalu dan harus melakukan langkah penghematan baru.

Pihak oposisi dan serikat pekerja memimpin perlawanan terhadap penghematan pemerintah. Setidaknya ada 10 polisi yang terluka karena bentrokan dengan sekelompok kecil demonstran di luar gedung parlemen, Senin, setelah Gaspar mengumumkan rencananya.

Sejak akhir pekan lalu, rakyat turun ke jalan dan memprotes pengetatan yang sudah dilakukan karena Portugal telah menerima dana talangan untuk menghindar dari kebangkrutan nasional. Aksi demo ini dilakukan di Lisabon dan kota lain.

Terberat dalam sejarah

Rancangan anggaran yang disampaikan merupakan yang paling berat sepanjang sejarah Portugal. Dalam satu tahun, total selisih kenaikan pajak yang akan diberlakukan setara dengan gaji satu bulan.

Pemerintah menyatakan, langkah penghematan dan penambahan pemasukan harus dilakukan untuk memulihkan kesehatan finansial Portugal.

Namun, para pengkritik mengatakan, langkah penghematan terbaru justru akan melumpuhkan perekonomian. Perekonomian Portugal diperkirakan akan terkontraksi dalam tiga tahun hingga 2013. Pengangguran juga semakin meningkat dan mencapai rekor sebesar 15,9 persen.

Gaspar mengatakan, Portugal tidak memiliki pilihan lain karena sudah terjebak dalam program penghematan selama tiga tahun sejak menerima dana talangan. "Kita tidak memiliki ruang untuk bermanuver," kata Gaspar.

Pemerintah berusaha keras menyeimbangkan neracanya karena penurunan konsumsi dan konsekuensi penurunan pendapatan pajak. Para kreditor, yaitu Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Uni Eropa, belakangan menurunkan target defisit dari 5 persen pada tahun ini menjadi 4,5 persen.

Gaspar juga akan menargetkan penghematan sebesar 2,7 miliar euro tahun depan. Penghematan ini didapatkan dengan cara memecat 2 persen dari 600.000 pegawai negeri di Portugal.

Kenaikan pajak sangat sulit diterima penduduk kelas menengah Portugal. Karena perubahan yang terjadi, seseorang yang mendapatkan gaji 41.000 euro atau Rp 512 juta setahun akan membayar pajak pendapatan sebesar 45 persen mulai Januari tahun depan. Saat ini besaran pajak hanya 35,5 persen.

Sebagian besar pekerja berada pada kelompok berpendapatan 7.000 hingga 20.000 euro atau Rp 87,5 juta hingga Rp 250 juta. Mereka akan dipungut pajak sebesar 28,5 persen, naik dari 24,5 persen.

error: Content is protected