LOS ANGELES/NEW YORK. Dua kota kecil di California menjadi medan tempur bagi industri soda Amerika Serikat. November mendatang, kota Richmond dan El monte akan memutuskan lolos atau tidaknya pajak minuman berpemanis gula satu penny per ons.
Sekali dayung, dua pulau terlampai. Kalau pajak ini lolos, kedua kota akan mendapat penghasilan tambahan, sekaligus melawan obesitas.
Industri soda akan sangat terpengaruh keputusan dua kota kecil ini, karena persetujuan di satu atau dua kota bisa diikuti pajak serupa di kota lain. "Kemenangan pertama akan menciptakan perbedaan sangat besar,"kata Kelly Brownell, salah satu pendukung pajak soda dan Direktur Rudd Center for Food Policy and Obesity Yale University.
American Beverage Association (ABA) yang mewakili PepsiCo Inc, Coca Cola Inc, Dr Pepper Snapple group Inc dan perusahaan minuman lain, telah membelanjakan jutaan dollar AS untuk melawan rencana pajak soda yang semakin panas di AS. ABA mengatakan, pajak soda akan merugikan kalangan warga miskin dan pebisnis lokal dan tidak adil karena menargetkan satu produk.
Asosiasi ini juga menentang hubungan antara minuman ringan dan tingkat obesitas dengan mengatakan, tingkat obesitas tetap naik meski konsumsi soda berkalori penuh kian turun. Berdasarkan Beverage Digest, warga AS rata-rata mengonsumsi 44,6 galon minuman ringan per tahun, turun dibandingkan 54 galon pada tahun 1998.
Beberapa dekade lalu, pajak rokok di beberapa kota kecil california membuka jalan bagi pajak produk tembakau yang kini memberatkan produsen rokok. Industri soda, tentu saja akan melakukan apa pun untuk menghalangi kejatuhan serupa di AS.
Dua kelompok pendukung utama pajak di Richmond mengumpulkan US$ 32.060 per akhir Juni. Angka ini selisih jauh dengan jutaan dollar belanja perusahaan soda untuk meniadakan pajak soda di negara bagian Maine dan Washington. Pada tahun 2010, ABA dan Washington Beverage Association membelanjakan US$ 17 juta untuk mengalahkan pajak Washington.
Tahun lalu, grup bikinan ABA mendonasikan US$ 10 juta untuk dana riset obesitas pada anak-abak di Children's Hospital of Philadelphia. Donasi ini muncul setelah proposal pajak soda gagal dan menimbulkan kemarahan komunitas kesehatan masyarakat.