JAKARTA-Memasuki bulan kelima, penyerapan belanja negara dinilai lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, penerimaan negara turun.
”Penurunan terjadi pada penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak perdagangan internasional,” ujar Herry Purnomo, Dirjen Perbendaharaan Negara Departemen Keuangan, Jumat lalu.
Penerimaan negara, lanjut dia, turun dari sisi persentase dan nominalnya dibandingkan dengan 2008. Sampai 30 April 2009 penerimaan Rp 234,71 triliun atau 23,81% dari pagu APBN 2009. ”Pada periode yang sama tahun lalu penerimaan mencapai Rp 254 triliun atau 28,47% dari pagu APBN,” jelasnya.
Penerimaan perpajakan 27,18% dari pagu APBN atau Rp 197,25 triliun. Terdiri atas pajak dalam negeri Rp 191,17 triliun atau 27,42% dari pagu. Selain itu, PPh mencapai Rp 117,56 triliun atau 32,89% dari pagu, penerimaan cukai Rp 18,06 triliun atau 36,51%, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 37,36 triliun atau 14,43% dari pagu APBN.
Penurunan penerimaan, kata Herry, terutama pada pajak perdagangan internasional dari tahun lalu sebesar Rp 10,8 triliun menjadi Rp 6,07 triliun pada tahun ini. ”PPN yang tahun lalu mencapai Rp 56,34 triliun juga turun menjadi Rp 52,56 triliun pada tahun ini,” ungkapnya.
Untuk belanja negara, menurut Herry, sampai 30 April penyerapannya lebih baik dari tahun lalu, yakni mencapai Rp 223,51 triliun atau 21,55% dari pagu APBN. Tahun 2008 cuma Rp 189,72 triliun atau 19,17%.
Surplus
Penyerapan belanja terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp 127,55 triliun atau 17,18% dari pagu, belanja pegawai Rp 41,58 triliun atau 28,97%, belanja barang Rp 11,75 triliun atau 15%, dan belanja modal Rp 10,99 triliun atau 11,72 % dari pagu APBN.
Herry menambahkan pembayaran kewajiban utang tahun 2009 sudah mencapai Rp 31,91 triliun atau 30,68% dari pagu. Pembiayaan Rp 58,16 triliun atau melebihi pagu, yakni ,16%. ”Hasil penerbitan sukuk global sudah masuk, dan surplus sampai 30 April Rp 11,203 triliun,” tandasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mengakui masih ada surplus sampai kuartal I 2009. Kas pemerintah masih Rp 122 triliun. Menurut dia, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pada setiap kementerian/lembaga (k/l) sudah mulai cair.
Herry menyebutkan transfer dana ke daerah sudah mencapai 29,92% dari pagu atau Rp 95,95 triliun. Terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH) 10,78% dari pagu atau Rp 9,23 triliun, Dana Alokasi Umum (DAU) 41,62% atau Rp 77,58 triliun, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 6,12 triliun atau 24,69%.
”Realisasi subsidi energi sebesar Rp 9,81 triliun atau 5,83% dari pagu. Subsidi listrik Rp 7,4 triliun, sedangkan subsidi BBM belum dicairkan,” ujarnya.