JAKARTA. Tingkat kupon yang lebih tinggi dari bunga deposito dan tarif pajak yang lebih rendah membuat pemesanan ORI006 membeludak. Hingga Rabu malam (29/7), jumlah pemesanan Obligasi Negara Ritel Seri 006 (ORI006) telah mencapai Rp 2,274 triliun.
Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu Rahmat Waluyanto mengatakan, dibanding pemesanan ORI seri sebelumnya dengan jangka waktu yang sama, permintaan terhadap ORI006 lebih tinggi. "Biasanya dalam empat hari pertama belum mencapai sebesar itu," kata Rahmat di sela sosialisasi rencana penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara dengan cara lelang di Gedung Utama Depkeu Jakarta, Kamis (31/7).
Tarif pajak penghasilan (PPh) yang lebih rendah 5% dibanding deposito membuat permintaan akan ORI006 meningkat. Seperti diketahui, pajak bunga deposito sebesar 20%, namun untuk kupon ORI hanya 15%. Pajak yang lebih rendah dan kupon yang lebih tinggi membuat ORI006 lebih menarik.
Selain itu, ORI lebih aman karena mendapat penjaminan dari negara, walaupun tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun sampai saat ini pemerintah belum juga menetapkan target penerbitan ORI006.
"Target tergantung berapa proposal dari agen penjual. Sampai saat ini, proposal dari agen penjual masih berubah-ubah karena masing-masing minta tambahan," katanya.