Follow Us :

JAKARTA. Pelaku industri komponen berharap pemerintah juga memberikan insentif pajak berupa tax allowance bagi mereka. Alasannya, bisnis komponen adalah bisnis ini bisa berdampak luas terutama untuk meningkatkan nilai tambah produk otomotif Indonesia.
 
Ignatius Sumardi, Direktur PT Galih Ayom salah satu produsen komponen menyebutkan, insentif pajak akan meningkatkan produktivitas mereka untuk meningkatkan daya saing. Sebab, dengan insentif pajak, produk suku cadang produksi dalam negeri bisa lebih murah ketimbang impor. "Jika ada pabrik baru, artinya akan ada penambahan permintaan," katanya kepada KONTAN, Selasa (5/4).
Selain itu ia berharap pemerintah tidak mempersulit syarat mendapatkan insentif itu. Jika sudah mendapat insentif, Ignatius menargetkan bisa menjadi pemasok komponen ke perusahaan otomotif yang kini sedang melakukan ekspansi pabrik di Indonesia.
 
Ignatius menyebut PT Galih Ayom sedang mempersiapkan pabrik baru di Tegal, Jawa Tengah. Di pabrik tersebut, akan memproduksi komponen 15.000 pieces per bulan.
 
Tak hanya perusahaan komponen skala menengah seperti Galih Ayom yang berharap insentif. Produsen komponen kakap seperti PT Astra Otoparts (AUTO) juga ingin mendapat insentif tersebut.
 
Akan tetapi, Agus Tjahajana, Komisaris PT Astra Otoparts bilang, insentif tersebut tak bisa dimanfaatkan sekarang. "Kami lihat pasar komponen dulu," kata Agus kepada KONTAN, Selasa (05/04).
 
Sepanjang tahun lalu, penjualan Astra Otoparts turun 4% menjadi Rp 11,7 triliun ketimbang tahun 2014 senilai Rp 12,2 triliun. Agus bilang, target penjualan tahun ini tak jauh dari realisasi tahun lalu.
 
Kendati demikian, Agus memberi kemungkinan untuk melakukan investasi baru jika prinsipal mobil seperti Honda, Mitsubishi dan Toyota akan mengeluarkan model baru. "Kalau jualan mobil naik 10%, industri komponen akan tumbuh sama," terang Agus.
 
Sejatinya, penjualan industri komponen tak hanya datang dari pabrikan otomotif saja. Penambahan populasi kendaraan juga menambah peluang pasar produsen komponen di Indonesia.
Selain investor dalam negeri, peluang ini juga dilirik investor komponen dari Okayoma, Jepang. Perusahaan yang belum diketahui namanya itu ingin membangun pabrik komponen otomotif di Karawang, Jawa Barat.
 
Adapun nilai investasi yang dipersiapkan mencapai Rp 120 miliar dengan target produksi tahun 2017. "Adanya industri komponen akan menunjang layanan after sales services dari produsen otomotif," kata Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
error: Content is protected