Follow Us :

YOGYAKARTA – Hyundai Motor Indonesia berniat mendirikan pabrik automotif di Tanah Air. Mereka terus mendesak Hyundai Motor di Korea Selatan untuk membangun pabrik mobil berinvestasi Rp5 triliun.

Bila desakan ini membuahkan hasil, Hyundai optimistis bisa bersaing dalam pasar mobil nasional. “Sudah, saya sudah usulkan itu ke Korea tapi belum ada realisasi,” ungkap Presdir Hyundai Motor Indonesia Jongkie D Sugiarto di sela- sela re-opening Hyundai Motor Adisutjipto Yogyakarta kemarin. Pasar mobil di Indonesia dinilai masih cukup terbuka. Ini adalah alasan utama kenapa terus mengusulkan pembangunan pabrik.

Di Indonesia, lanjut dia, kepemilikan mobil baru 77/1.000 penduduk dengan jumlah populasi yang tinggi. Sedangkan di Thailand sudah 200/1.000 dan Malaysia 300/1.000 penduduk dengan populasi jauh lebih kecil. Pertimbangan lain, beber dia, terletak pada sisi harga jual mobil per unit.Saat ini mobil Hyundai dan suku cadangnya masih banyak dikerjakan di Korea.

Akibatnya harga jual produk dibanderol Rp300 jutaan karena terbebani biaya impor yang mencapai 45%.Tingginya pajak dan biaya ini disebabkan Korea tidak masuk dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA). Pajak dan biaya bisa ditekan kalau kendaraan diproduksi di Tanah Air atau negara tetangga yang masuk AFTA. Dengan begitu, kata Jongkie, harga jual bakal lebih murah serta mampu bersaing dengan produk Jepang yang sudah mendominasi pasar.

“Indonesia ibarat gadis cantik yang diperebutkan, makanya banyak yang tertarik menancapkan taringnya,” tandas Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ini. Diakuinya penjualan Hyundai masih jauh di bawah para kompetitor. Pencapaian dianggap wajar lantaran Hyundai baru muncul pada 1995 silam. Namun tren penjualan cukup tumbuh dan mampu meraih 3% dari segmen pasar. “Akhir tahun lalu penjualan sudah mencapai 7.000 unit,”sebutnya.

Vice President Hyundai Indonesia Mukiyat Sugiyanto mengatakan untuk mendongkrak penjualan perusahaan terus meyakinkan pabrikan untuk membangun pabrik pembuatan dan perakitan di Indonesia. Harga dinilai sangat menentukan dalam penjualan mobil di Tanah Air. Hyundai juga terus melakukan perbaikan infrastruktur penjualan.

Salah satunya dengan membangun showroom dan diler penjualan yang lebih representatif sesuai standar perusahaan.Baik dari sisi sumber daya manusia (SDM), pelayanan aftersaleshingga seluruh tampilan. Diler di Yogyakarta merupakan yang ke-10 menggunakan konsep standar Hyundai (corporate identity). “Nanti semua diler konsepnya sama, hanya mungkin luasannya yang beda,”imbuhnya. Direktur Utama Hyundai Adisutjipto Yogyakarta Yap Halim Kurniawan menambahkan untuk membangun diler ini menghabiskan dana Rp1,2 miliar.

Saat ini, penjualan Hyundai di Yogyakarta baru mencapai sekitar 15 unit/ bulan. Penambahan fasilitas dan peningkatan kapasitas personil diharapkan bisa mendongkrak penjualan hingga 25 unit. “Kami akui penjualan Hyundai memang masih kalah dengan pabrikan lain,”tukasnya.

error: Content is protected