Follow Us :

Medan, Hingga September 2008, Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara (Dipenda Sumut) berhasil menghimpun perolehan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB-BBNKB) sebesar Rp 1,146 triliun atau mencapai mencapai 83,35% dari target Rp 1,375 triliun.

Kepala Dinas Pendapatan Sumatera Utara (Kadipenda Sumut) H Sjafaruddin SH MM, mengatakan itu kepada MedanBisnis, Selasa (4/11). “Sampai September 2008, realisasi perolehan PKB-BBNKB Dipenda Sumut telah mencapai Rp 1,146 triliun, atau sekitar 83,35% dari target,” jelasnya.

Sjafaruddin yang didampingi Kasubdis PKB-BBNKB Drs Hadi Winarno MM mengungkapkan, Dipenda Sumut optimis, target yang ditetapkan untuk tahun ini, yakni sebesar Rp 1,375 triliun, akan tercapai. Terlebih potensi di Sumut yang dapat dikelola masih cukup besar.

Sjafaruddin mengatakan, dari jumlah tersebut, sebesar Rp 497,28 miliar berasal dari perolehan PKB dan sebesar Rp 649,04 miliar berasal dari BBN-KB.

Dijelaskannya, Dipenda Sumut mematok target perolehan PKB-BBNKB hingga bulan September sebesar Rp 1,031 triliun. Namun target itu ternyata sudah berhasil dilewati, dimana perolehan PKB-BBNKB mencapai Rp 1,146 triliun atau sekitar 8,35% lebih besar dari target hingga September.

Sjafaruddin juga menjelaskan, hingga saat ini Dipenda Sumut memiliki 18 UPT dan 8 kantor Samsat Pembantu. “Sampai akhir tahun ini, kita akan membuka 7 lagi kantor Samsat Pembantu. Masing-masing di daerah Gunung Tua yang kita harapkan sudah beroperasi 1 Desember 2008, kemudian di Lima Puluh, Perdagangan, Samosir, Pangururan, Dolok Sanggul dan Salak,” ujarnya.

Selain itu, hingga akhir tahun ini Dipenda Sumut juga akan mengoperasikan 8 unit mobil Samsat Keliling. Dua unit di antaranya akan dioperasikan di Wilayah Medan. Sedangkan 6 unit lainnya akan dioperasikan di berbagai kabupaten/kota di Sumut yang dinilai memiliki potensi besar. Samsat Keliling tersebut akan melengkapi empat unit yang sudah beroperasi selama ini.

“Kesadaran masyarakat untuk membayar PKB atau BBNKB sebenarnya cukup besar. Hanya saja, tempat tinggal yang jauh dari UPT maupun Samsat Pembantu, telah membuat mereka enggan untuk membayar. Setelah kita mendirikan Samsat Pembantu di berbagai lokasi dan menghadirkan Samsat Keliling, maka masyarakatpun mau membayar PKB-BBNKB. Ini hasil pemantauan yang kita lakukan,” ungkapnya.

Sementara Hadi mengungkapkan, dari realisasi PKB-BBNKB sebesar Rp 1,146 triliun hingga September 2008, sekitar 55%-60% di antaranya disumbangkan dari kendaraan bermotor yang baru.

Hadi juga menjelaskan, peranan PKB-BBNKB terhadap pemasukan dari pajak daerah cukup besar, yakni mencapai 70%-80% dari total pemasukan pajak daerah.

Hisar Hasibuan

error: Content is protected