Follow Us :

Direktorat Jenderal Pajak tahun ini membutuhkan 1.200 tenaga auditor. Untuk memenuhi kebutuhan itu, hampir setengah dari hasil seleksi calon pegawai negeri sipil Departemen Keuangan yang diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia kemarin akan dipakai mengisi posisi auditor.

Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan Mulia Nasution mengatakan saat ini Direktorat Jenderal Pajak membutuhkan auditor berlisensi dan berpengalaman seiring dengan peningkatan perekonomian Indonesia. "Potensi perpajakan juga harus digali. Hal itu membutuhkan sumber daya yang berlatar belakang keahlian," katanya saat memantau seleksi.

Dengan seleksi ini, pemeriksa pajak diharapkan dapat melayani pengusaha dengan baik. Ia mengatakan penyelenggaraan tes ini sejalan dengan reformasi birokrasi di Departemen Keuangan. "Diharapkan kompetensi meningkat, sehingga pegawai yang tidak kompeten di pelayanan tertentu dapat digeser," ujar dia.

Ia menambahkan, ada kelebihan tenaga kerja di Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Sedangkan tempat yang masih memerlukan tenaga tambahan adalah di Direktorat Jenderal Pajak serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. "Mereka punya banyak kantor di daerah," tutur Mulia.

Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Andi Rahmat, menilai upaya pemerintah merekrut auditor baru merupakan langkah positif. Penambahan ini sejalan dengan implementasi Ketentuan Umum Perpajakan, yang berisi prinsip kesetaraan wajib pajak dan aparatnya, penyederhanaan prosedur administrasi, serta adanya keadilan dan kepastian hukum.

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini berpendapat, selama ini banyak aparat Direktorat Jenderal Pajak yang tidak berlatar belakang auditor sehingga tidak paham perkembangan dunia keuangan modem. Selain itu, aparat sering menyalahgunakan jabatan. "Kalau ada muka-muka baru, tentu bisa membawa perubahan yang baik bagi Ditjen Pajak," katanya. Ia menambahkan, langkah ini juga tepat untuk menyongsong Undang-Undang Pajak Penghasilan yang baru. Aparat pajak yang memiliki latar belakang auditor akan lebih kompeten.

Tes calon pegawai Departemen Keuangan kemarin diikuti lebih dari 59 ribu orang yang diselenggarakan di 15 kota besar. Sebelumnya, pada tahap pertama, peserta yang mengikuti pendaftaran awal mencapai 90 ribu.

Koordinator Lokasi sekaligus Ketua Panitia Daerah Abdul Gofar mengatakan seleksi itu khusus untuk sarjana strata satu dan dua. Mereka akan diproyeksikan mengisi jabatan eselon IV pada 2013. "Kami akan menyaring hingga 2.500 orang," ujar Gofar.

Asri, peserta ujian, mengakui tes kali ini cukup sulit. "Pilihan jawabannya membingungkan, terutama bagian tes kualitatif," ujar Lulusan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini.

error: Content is protected