ATPM perang promosi saat pasar sepi
JAKARTA: Gaikindo meminta pemerintah membekukan semua rencana kenaikan tarif perpajakan dan segera mengkaji stimulus yang berdampak jangka panjang bagi industri otomotif.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo mengatakan di tengah permintaan yang tertekan saat ini pembahasan rencana kenaikan perpajakan di sektor otomotif harus dihentikan.
Dia menyebut beberapa ketentuan perpajakan yang sempat disiapkan oleh pemerintah untuk mendongkrak penerimaan dari sektor otomotif, seperti kebijakan pajak progresif dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
"Sebaiknya semua di-freeze dulu sekarang. Pemerintah harus lebih fokus memperbaiki ekonomi agar daya beli membaik," katanya, kemarin.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan menuturkan hingga saat ini sektor otomotif merupakan penyumbang pajak terbesar keempat di negeri ini.
"Pesatnya pertubuhan industri otomotif nasional serta potensi pasarnya yang besar dapat menarik minat investor asing untuk mengembangkan usahanya di negeri ini."
Bambang menilai jika dibandingkan dengan krisis yang dialami industri otomotif di sejumlah negara maju seperti AS dan Jepang, kondisi industri otomotif Indonesia saat ini masih lebih baik. Karena itu dia menilai, hingga saat ini belum ada kebutuhan mendesak untuk meminta bantuan dari pemerintah, terutama dana talangan untuk menyelamatkan pelaku industri otomotif di dalam negeri.
Infrastruktur
Bambang mengatakan kebijakan bea masuk ditanggung pemerintah (BM DTP) untuk komponen sebagai hal positif di tengah krisis, tetapi dia menekankan pentingnya pemberian stimulus dengan dampak yang akan muncul pada jangka menengah dan panjang. Salah satunya adalah segera memperbaiki infrastruktur yang secara tidak langsung akan memberikan nilai tambah yang signifikan dalam bentuk pemangkasan biaya bagi pelaku industri di dalam negeri.
"Stimulus paling nyata yang bisa dirasakan masyarakat adalah suku bunga. Selain itu, nilai tukar juga harus dijaga agar harga mobil tidak naik."
Dia menyatakan secara bisnis, pelaku industri otomotif domestik akan mengeluarkan stimulus kepada konsumen dalam rangka menggairahkan pasar. Kendati daftar harga kendaraan (price list) naik, lanjutnya, praktik di pasar akan terjadi persaingan antar-ATPM dalam bentuk beragam program promosi untuk mendongkrak penjualan, seperti pemberian hadiah atau pengembalian sejumlah uang (cash back).
"Seperti itulah kompetisi yang sesungguhnya. Di sini muncul stimulus alami yang menguntungkan konsumen ketika harga riil mobil lebih murah dari price list. Akan tetapi ini jurus ini biasanya dikeluarkan saat pasar susah.