"Sebenarnya fasilitas yang telah diberikan sudah melebihi tax holiday. KEK juga praktis tax holiday. Saya tidak setuju adanya tax holiday," ujar dia saat berbicang-bincang dengan wartawan, Jumat (25/6).
Menurut dia, permasalahan sebenarnya bukan pada bentuk insentif, namun berada pada proses birokrasi yang terlalu panjang dalam mengakses insentif tersebut. "Terlalu banyak pemangku kewenangan. Terlalu banyak institusi," ujar dia.
Dia mengatakan, selama ada insentif untuk pengusaha maupun investasi, jarang sekali pengusaha ataupun investor yang memanfaatkannya. "Kenapa mereka tidak mau memanfaatkannya? Karena approach-nya terlalu panjang," cetusnya.
Untuk itu, dia menyarankan, pemerintah harus memperbaiki proses perjalanan untuk mendapatkan insentif. "Tidak perlu banyak instansi. Dua atau tiga saja sudah cukup," pungkasnya.
